YCHI Siap Melakukan Gerakan Percepatan Sekolah Inklusi

Percepatan sekolah inklusi merupakan salah satu prioritas program kerja YCHI kepengurusan periode 2009 - 2014. Percepatan sekolah inklusi bertujuan agar anak berkebutuhan khusus (ABK) seperti anak dengan gangguan autisme dapat bersekolah di lingkungan terdekatnya. Beberapa masukan dari orang tua ABK bahwa saat ini masih banyak sekolah umum yang menolak anaknya bersekolah di sekolah umum. Langkah-langkah yang diambil oleh YCHI menyangkut tiga bentuk kegiatan yaitu memberikan terapi gratis bagi anak ABK yang belum bersekolah dan kurang mampu secara ekonomi, melakukan pendampingan sekolah inklusi dengan memberikan program konseling kelompok terhadap orang tua ABK, pelatihan guru, dan pelatihan guru pembimbing khusus (GPK) sebagai support SDM terhadap pelaksanaan program pendidikan ABK di sekolah inklusi. Program pendampingan sekolah inklusi yang sudah kami lakukan adalah terhadap tiga sekolah inklusi. Diharapkan sekolah umum yang lainnya mau menerima ABK (tidak harus sekolah inklusi) maka akan mendapatkan program pendampingan dengan mendapatkan fasilitas psikolog dan support guru pembimbing khusus (GPK). Psikolog YCHI bertugas menciptakan sistem pembelajaran termasuk program terhadap orang tua ABK yang bertujuan tercapainya tujuan pendidikan ABK. Sementara GPK bertujuan memberikan program-program pembelajaran terhadap ABK di ruang sumber (resource room) atau di kelas ketika ABK belajar. Program pendampingan akan terus berjalan dengan cara tim YCHI akan melakukan road show ke sekolah-sekolah umum. Road show bertujuan melakukan sosialisasi dan penyuluhan supaya sekolah umum mau menerima ABK. Dengan langkah tersebut maka YCHI sebagai lembaga non pemerintah dapat melakukan kontribusi dalam mewujudkan pendidikan untuk semua anak. Konseling kelompok yang dilakukan terhadap orang tua ABK di SDN 01 Pagi Bendungan Hilir telah mendapatkan respon yang sangat positif. Orang tua berharap program pendampingan yang dilakukan YCHI dapat memperbaiki pembelajaran bagi anak-anak mereka. Program ini juga diharapkan dapat berlangsung di banyak sekolah.